Epilog

Saya berharap Tuhan menyadari bahwa ide menciptakan saya sebagai makhluk-Nya adalah sebuah kesalahan besar. Pertama, saya tidak ada niat untuk hidup sehingga tidak mampu bersungguh-sungguh menjalaninya. Kedua, saya tidak menyukai ketetapan Dia.

Saya ingin waktu saya lekas habis, tak berasa. Saya ingin cerita ini segera berakhir. Tiada. Saya ingin cepat-cepat menyelesaikannya.

Saya sudah sangat tidak sabar untuk itu. Tapi, saya hanya mampu menunggu, kapan hidup ini akan berlalu. Semoga saya senantiasa tabah.

0 comments: