Sepotong Ingatan: Berendam di Bathtub bareng Sobat

Waktu SMA aku bergaul dalam kelompok perempuan alias geng. Dikasih nama Soulmate, isinya delapan cewek kece. Salah satu di antara mereka bernama Vinca, salah satu teman terbaik yang kupunya ketika SMA. Cantik, blasteran Pakistan, badannya tinggi, kulitnya putih seperti barbie, tapi dia sama sekali bukan cewek yang sombong. Banyak perempuan kece di sekolahku pada zaman itu, tapi kebanyakan mereka tinggi hati. Mainnya pilih-pilih, cari pacar harus yang borju, penampilannya sudah seperti selebriti kalau mau ke sekolah, apalagi kalau ada pesta ulang tahun teman, rasanya sudah jadi ajang gaya-gayaan saja. Tapi, Vinca ini lain, walau secara fisik pantas sekali jadi model, dia enggak angkuh. Hatinya baik banget. Dia enggak pilih-pilih teman, sama yang enggak gaul pun dia mau bermain. Selain itu, dia juga dewasa, enggak pelit, perhatian dan pengertian sama teman, asyik, mau pinjami bajunya yang lucu-lucu kalau ada pesta, jago dandan, pokoknya dia teman yang menyenangkan.

Vinca itu baik sama aku, aku merasa dia itu baik sekali, dan kami lumayan dekat. Aku kenal dengan keluarganya. Kakaknya perempuan, dua, dan keren-keren. Adiknya cowok, paling beda karena kulitnya paling gelap di antara mereka. Ibunya mungil dan baik hati. Perempuan yang sederhana. Kalau main ke rumahnya aku suka disambut dengan ramah, kadang aku makan di sana.

Saking dekatnya dengan Vinca, suatu hari keluarga mereka mau berlibur ke Ancol dengan menyewa cottage di sana, aku diajak ikut serta. Waktu itu mereka pergi minus para lelaki, ayah dan adiknya, jadi seperti ladies time. Awalnya aku menolak, tapi Vinca maksa sampai dia sendiri yang minta izin ke mamaku untuk aku boleh pergi, dan karena diizinkan, aku pun pergi juga.

Secara detail aku lupa urut-urutan peristiwa yang terjadi dalam liburan kami. Yang jelas, yang paling kuingat adalah ketika kami nyanyi-nyanyi di kamar mandi sambil berendam dalam bathtub, dan dalam keadaan naked tentu saja. Hahaha. Eh, tapi kami bukan pasangan lesbi loh, ya! Kita, perempuan, kan memang suka begitu, mandi bareng sudah seperti urat malunya putus saja. Aku suka teringat kejadian ini bersama Vinca. Kami teriak-teriak menyanyikan lagu-lagu yang sedang hit ketika itu: I Miss You So Much (TLC), Thong Song (Sisqo), The Block Party (Lisa Lopes), I will Survive (versi Cake). Seru banget! Sayangnya, aku tidak menginap lagi di malam kedua karena temanku lainnya yang masih satu geng, esoknya mengajakku main ke GOR lihat pertunjukan musik. Walhasil, aku menelepon ke rumah dan minta jemput Papa sore itu di lokasi. "Hehe... Maaf ya, Vinca. Kali ada cowok ganteng di GOR. Gw pengen ngeceng bareng si Cendol. Hahaha..."

Sudah bertahun-tahun sejak momen itu, kadang aku masih suka ingat, seperti saat ini ketika kemudian aku menuliskannya. Aku tak pernah lagi berhubungan dengan teman SMA-ku, para Soulmate itu, bertahun-tahun lamanya, dan aku pun tak hendak mencari mereka. Perjalanan telah membawa kami entah ke mana. Masing-masing berada di dunianya sendiri. Aku, dia, mereka, apa kami masih saling mengingat, aku tak tahu; apa kami saling mencari, aku tak tahu juga.

Pict. here.


*Sepotong ingatan adalah cerita tentang kenangan yang tiba-tiba mencuat ke permukaan. Kadang manusia begitu, bukan? Ketika sedang mencuci piring, dalam perjalanan kerja, atau buang air besar, mereka teringat pada sesuatu tentang kejadian di masa lalu.

0 comments: