Sore yang Abadi

kudengar, ada sesuatu dengan sore ini. maka, aku memilih pulang..

di perjalanan, angin mengibaskan tubuhnya ke dekat wajahku
seketika itu juga aku merasa sangat sangat kuat
aku seakan aspal jalan yang tangguh
diam, tak berjalan, dan kehidupan berlalu lalang di diriku
mobil yang membawa rombongan keluarga sepulang wisata
bus kota yang mengangkut beragam jiwa yang salah satunya mungkin sedang kesepian
truk, motor, sepeda
mereka berlalu.. cepat.. berganti.. rupa-rupa..
aku menyaksikan dari sini. dunia sungguh ramai!
aku menyimak, dan aku menerima kalian semua yang berjalan
"hati-hati..," kataku

lalu langit mulai berubah warna
lampu jalanan mulai menyala
tiba-tiba aku merasa mampu sekali untuk menyayangi..
siapa pun
kekasih, orang tua, adik, keluarga, teman-teman, murid, penumpang angkutan, tukang bakso, penjual pulsa..
aku merasa begitu sanggup
ingin sekali rasanya mereka kupeluk dan kujanjikan tentang pelangi yang muncul usai hujan turun
jemariku lalu berubah menjadi gerimis, menelanjangi wajah mereka..
seperti sedang melukis ingatan..
seperti yang senang kulakukan padamu
aku ingin menangis rasanya, tapi aku masih di jalan. maka, remaja perempuan itulah yang menangis di sebelah ayahnya.
aku menghela napas dengan saaangat panjang
di depan, angin telah menungguku di atas jembatan penyeberangan itu
dan aku mulai menaiki anak tangga

jangan pernah berhenti..
sore yang abadi ini telah memberiku sesuatu:
ialah sebuah kekuatan untuk terus berjalan atau bahkan hanya diam
di arus lalu-lalang dunia
biarkan sayang itu mekar dengan sendiri dan kamu boleh memetik..
sementara, biarkan aku menjadi anak sang waktu.. yang terus bergulir, tak bisa dispekulasi. mungkin juga hilang, mungkin tak kelihatan.
namun, aku abadi, di sini, di antara roda-kaki yang melintas
dan kamu terus berujar, "sayang itu beda. lebih kuat dari cinta. aku sayang kamu..."

selamat datang, malam
aku sudah sampai


Sore yang Abadi

*edisi sayang Ney, kangen keluarga, dan dengerin One Dream at a Time-nya David Benoit.
I love u, Life. Being immortal with me.

0 comments: